(An Ogoh-ogoh adjacent to our school)
Kalender menunjukkan tanggal 15 Maret 2010, hari yang bertepatan dengan Tilem Kesanga (bulan gelap sempurna yang ke sembilan). Hari ini umat Hindu di Bali mengadakan upacara Tawur Agung Kesanga (upacara agama untuk pembersihan alam dan isinya dari segala mara bahaya). Bagi masyarakat umum yang tinggal di bali, hari ini lebih populer dengan sebutan hari Pangerupukan, hari dimana akan diadakan pawai Ogoh-Ogoh.
Ogoh-ogoh merupakan sebuah karya seni yang berupa patung yang dibuat menjelang Hari Nyepi. Dalam kebudayaan masyarakat Hindu di Indonesia, Bali pada khususnya, ogoh-ogoh digambarkan sebagai kepribadian Bhuta Kala yang digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan. Bhuta Kala sendiri dalam ajaran Hindu Dharma merepresentasikan kekuatan alam semesta dan waktu yang tak terukur dan tak terbantahkan. Sosok yang diambil biasanya berwujud raksasa, tak jarang pula mengambil wujud mahluk-mahluk yang hidup di dunia, Surga dan Neraka seperti; naga, gajah, garuda, bidadari, bahkan dewa. Ada juga yang mengambil sosok dari cerita pewayangan, Mahabharata dan Ramayana. Dalam perkembangan budaya yang terlihat (saya sebagai salah satu warga Bali), bentuk ogoh-ogoh juga dibuat menyerupai figur-figur terkenal seperti pemimpin dunia, artis, tokoh agama dan pejabat.
Ogoh-ogoh kemudian diarak beramai-ramai keliling desa saat senja dihari pangerupukan (sehari sebelum Nyepi). Setelah pengarakan selesai, ogoh-ogoh kemudian dibakar. Tujuannya adalah untuk memusnahkan energi negatif dan semua nafsu jahat yang ada pada diri manusia sehingga pada saat Nyepi akan terlahir kembali sebagai pribadi yang suci, baik serta jauh dari godaan-godaan duniawi.
Menurut para praktisi Hindu Dharma, proses ini mmelambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan alam raya (Bhuana Agung) dan diri manusia (Bhuana Alit). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat menghantarkan mahluk hidup khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagian atau kehancuran. Ini semua tergantung pada bagaimana manusia berbudi luhur bertindak sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi alam semesta.
Gambar Ogoh-ogoh

ogoh ogohnya mirip ma yang punya blog mungkin yah??
ReplyDeleteHhaahahah
ReplyDeleteGubrak....
Mau request buat next year????