"See an imperfect something perfectly": A unique Ogoh-ogoh

Hari ini saya diajak maen ke rumah temannya Kak Shandy di Shindu (deket rumah pamanku ternyata eiy). Kak Aris dan Kak Wili (seingatku) adalah nama mereka. Setelah perkenalan dan bla bla bla, ternyata Kak Aris ini adalah seorang koordinator ogoh-ogoh yang akan diarak oleh anak-anak. Singkat cerita akhirnya aku dan Kak Shandy mengikuti pawai itu. Nah uniknya gini, pada umumnya ogoh-ogoh berwujud raksasa atau tokoh pewayangan seperti yang saya jelaskan di posting sebelumnya tetapi ogoh-ogoh yang akan mengikuti pawai ini mengambil sosok asli "Mikey Mouse" (sesuai dengan aslinya tetapi dalam bentuk patung :> ).

Bagi yang belum tahu, Mikey Mouse adalah sebuah karakter kartun terkenal yang diciptaakan oleh Ub Iwerks pada tahun 1920-an berbarengan dengan Donal Bebek dan kawan-kawan. Mikey Mouse kemudian dijadikan ikon untuk perusahaan The Walt Disney yang terkenal di dunia. Bahkan Jimmy Carter (presiden AS pada masa itu) pernah mengatakan "Mikey Mouse is the symbol of goodwill, surpassing all languages and cultures. When one sees Mikey Mouse, they see happiness." Maksudnya Mikey Mouse adalah simbol kebaikan melampaui semua bahasa da budaya. Saat seseorang melihat Mikey, dia melihat keceriaan.

Ogoh-ogoh ini sangat menarik perhatian saya dan orang-orang sekitar yang melihatnya. Para turis pun berdecak kagum. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka mengenai hasil karya pemuda Shindu yang satu ini. Ogoh-ogoh yang sangat berbeda dari yang lain. Meski saya kurang paham dalam memasukkan maknanya dalam filsafat agama tetapi setidaknya ogoh-ogoh Mikey ini membawa keceriaan dalam hiruk-pikuk malam pangerupukan bagi anak-anak yang mengarak dan masyarakat yang menyaksikan pawai ini, sehingga sesuia dengan slogan dunia yang dibawa oleh Mikey.

Start ogoh-ogoh dimulai dari banjar pasar Shindu. Menyusuri jalan raya Shindu hingga ke perempatan dekat MC. D Sanur, lalu belok ke kanan menuju ke arah KFC Sanur dan berhenti di sana. Sepanjang jalan yang kami lewati, saya menyaksikan masyarakat sekitar dari anak-anak, remaja, hingga dewasa berbaris rapi di pinggir jalan menonton pawai yang berlangsung dengan tertib. Para turis mancanegara pun tidak mau kalah, mereka berbaur dengan masyarakat lokal untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh setahun sekali yang hanya ada di Bali tercinta :).
Dalam perjalanan, saya mendengar seorang bule pria berseru, "Look! What the f**k is that. They made a Mikey Ogoh-ogoh in here!"
Entah apa maksud si bule berkata begitu. Mungkin saja tercengang kagum oleh kreativitas pemuda Bali. Hehehehe

Setelah parade usai, ogoh-ogoh yang mengikuti pawai termasuk si Mikey, kembali ke tempat semula (Shindu). Acara baru usai sekitar jam 11.30 malam.